Bagaimana cara memahami laporan keuangan suatu perusahaan dengan mudah?

Saat ini kita akan membahas bagaimana cara memahami laporan keuangan suatu perusahaan dengan mudah. Dengan memahami laporan keuangan suatu perusahaan dengan baik maka kita bisa mengambil keputusan investasi dengan lebih baik. Tools untuk memahami laporan keuangan adalah dengan menggunakan rasio keuangan, dengan menggunakan rasio keuangan kita dapat mengetahui gambaran keuangan manajemen suatu perusahaan. Nah rasio keuangan ada begitu banyak, tetapi yang biasa digunakan ada 4 macam yaitu;

Current Ratio
Debt To Equity Ratio
Return On Asset
Return On Equity

Mengapa saya hanya menggunakan 4 Rasio tersebut, karena yang terpenting dari sebuah perusahaan adalah manajemennya. Kemampuan manajemen dapat dianalogikan seperti kemampuan dasar perang dalam mengatur strategi. Pertama saya akan membahas mengenai current ratio. Current Ratio secara sederhana dapat diartikan sebagai aktiva lancar dibandingkan dengan kewajiban lancar.

Jika kita melihat toko permen maka aset lancarnya adalah uang cash yang dia miliki juga permen yang belum terjual. Kemudian hutang lancarnya misalnya adalah pemilik toko berutang pada pemasoknya. Jadi hutang dapat diartikan sebagai hutang lancar jika batas pelunasannya kurang dari 1 tahun. Dari rasio ini kita dapat mengetahui seberapa aman perusahaan yang akan kita beli. Jika perusahaan memiliki aset lancar lebih banyak dari kewajiban lancarnya maka perusahaan akan terbilang aman, maka jija perusahaan terjadi sesuatu maka perusahaan dapat melunasi hutangnya.

Kedua kita akan membahas mengenai Debt To Equity Ratio. Debt To Equity Ratio membandingkan antara total hutang yang dimiliki dibandingkan dengan modal yang dia punya. Rasio ini penting untuk melihat apakah pemilik perusahaan atau CEO perusahaan tersebut merupakan orang yang berani mengambil resiko atau bermain aman.

Ketiga kita akan membahas Return On Asset atau biasa disebut dengan Return On Investment. Yaitu rasio yang mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari asset yang dimiliki. Dan satu lagi adalah Return On Equity, sama dengan Return On Asset hanya saja rasio ini menilai kemampuan perusahaan dari modal yang dia punyai. Kedua rasio ini dapat menunjukkan seberapa hebat manajer atau CEO mereka dalam mengelola aset atau modal yang dia miliki.

Oke setelah kita memahaminya, saya akan membagikan tips untuk menggunakannya. Kita akan tetap menggunakan toko permen sebagai analoginya. Sebuah toko permen memiliki modal sebesar 5 juta untuk membuka usahanya, dia memiliki persediaan permen sebesar 500 ribu rupiah. Dimana ia masih berhutang dengan suppliernya sebesar 250 ribu rupiah. Ia juga berhutang  untuk pembelian gerobak dan perlengkapan usaha sebesar 5 juta rupiah. Yang ia cicil selama 2 tahun dan setahunnya adalah 2,5 juta rupiah.

Jika pemilik toko berhasil mendapatkan keuntungan dari penjualannya sebesar 750 ribu rupiah sebulan sehinga ia mendapatkan 9 juta dalam setahun maka dapat diketahui bahwa pemilik toko dapat menggunakan asset dan modalnya sehingga dapat menghasilkan 360% dari modal dan asset yang dipunyai dan 180% dari modalnya. Padahal pemilik toko merupakan orang yang bermain aman karena dilihat dari Debt To Equity Rationya yang hanya 50% yang berarti pemilik toko hanya berhutang setengah dari modal yang dia punya. Usaha toko permen ini juga sangat aman karena bila terjadi masalah maka pemilik toko pasti dapat melunasi hutang-hutangnya. Karena current assetnya bernilai 2 atau bisa dibilang bahwa asset lancarnya lebih besar 2x kali lipat dari hutang lancarnya.